Januari
2014
"Praaaaaang....”
Seketika tempo pacu jantungku naik. Sebuah bilik suara mengusik tidurku. Kuraih ponsel yang saat itu tepat di atas meja yang berdampingan dengan tempat tidurku. 01.49, angka itu yang kulihat pada jam digital di ponselku. Kubawa kedua kaki ini dengan sedikit gemetar. Karena peristiwa perampokan beberapa hari yang lalu belum pudar dalam ingatanku. Ya, sebuah rumah mewah yang tidak jauh dari rumahku itu. Membuat aku setiap malam was-was. Terlebih saat ini aku sendiri,
keluargaku sedang keluar kota. Kuhitung langkah kedua kaki hingga membawaku ke sebuah ruangan kecil yang dipenuhi dengan perabot masak. Benar sekali, di situlah tempat ibuku membuat semur tahu, makanan kesukaan ayahku. Di tempat ini juga aku belajar banyak tentang arti kesetiaan dan pengabdian kepada seorang suami.
"Harus
bisa masak semua menu, nanti jika suamimu minta masak ini itu kamu udah lihai.
Masakan istri itu adalah karya cinta untuk suami".
Begitu kira-kira pesan ibuku, selalu. Beliau sangat memikirkan
masa depanku, terlebih soal kehidupan rumah tangga. Ibu tidak mau aku menjadi
seorang istri yang tidak bisa memberikan yang terbaik untuk suamiku kelak.
Bukan soal masakan saja, ibu pun sering ‘cerewet’
dengan kecantikan aku. Ibu lebih menyarankan agar aku merawat kecantikan dengan
produk-produk alami, seperti buah dan sayuran. Terkadang aku malas
memperhatikan kecantikanku, terutama rambut dan wajah. Soal rambut, ahh tenang aja, ada kerudung yang
menutupinya.Pikirku. Wajah? Hmmm,
percuma jika perawatan, kan setiap hari panas-panasan, aku mendalih.
Bola mataku tertuju pada serpihan beling. Ya Tuhaaaaaaan.... seekor kucing menjatuhkan mug kesayanganku. Mug
cantik itu pemberian seseorang setahun yang lalu. Ketika itu adalah bulan
kelahiranku, September 2012. Laki-laki yang kuberi nama RC itu membayar kurir
untuk memberikan mug dari kotanya. Kota di seberang sana. Ahh sudahlah, ini adalah pesan sang waktu. Aku memang harus
memecahkan semua tentangnya. Kuyakin Tuhan sudah menyiapkan kado terindah untuk
bulan Septemberku selanjutnya. September 2014.
24
Mei 2014
Hari ini genap lima puluh dua hari usia pernikahanku dengan laki-laki
yang kusematkan menjadi pangeran di hatiku. Sangat muda! Ya, masih sangat muda. Banyak hal baru yang dapat kami pelajari
dalam kebersamaan selama ini. Tentu banyak pula perubahan-perubahan yang kami lakukan.
Tingkat kedewasaan pun terlihat, entah aku mengukur kedewasaan itu dari titik
mana, yang pasti ketika aku bisa membuang ‘egois’
dalam diri itulah DEWASA. Terkadang ‘keegoisan’ sulit sekali dikesampingkan,
namun cinta membawanya menghilang dari peradaban. Cintalah yang mengubah sulit
menjadi mudah. Mengubah amarah menjadi senyuman, mengubah lelah menjadi
kenyamanan.
Ahh, bicara soal
cinta memang tidak akan habis-habisnya. Teringat kemarin saat suamiku menjadi
seorang pembicara sebuah talkshow kepenulisan, beliau menjelaskan “Kata cinta sebenarnya sangat sederhana, namun
dari zaman Nabi Adam dan Siti Hawa hingga saat ini, kata yang hanya lima huruf
itu akan terus menjadi perbincangan dunia. Maknanya luas, kekuatannya pun
sangat luar biasa. Maka konflik dalam penceritaannya akan beragam.”
Laki-laki yang sering dicap ‘romantis’
itu sudah mengubah duniaku. Semoga dunia yang jadi penghubung ke surga-Nya
kelak. Kautahu mengapa ia dicap romantis? Lihat saja tulisan-tulisannya, fiksi
maupun non fiksi sama saja. Ia memang pandai mengemas kata dalam sebuah kalimat
yang mudah dicerna oleh pembacanya. Bahkan pernah ada seorang teman bertanya
kepadaku, “Mas Syaiha itu aslinya
romantis nggak sih? Kok kebanyakan tulisan-tulisannya di blog atau facebook
romantis banget?” Glek, aku menelan ludah. Aku hanya menjawab dengan
senyum. Tentu soal itu tidak usah kautanyakan lagi, karena latar belakang
penulis akan mempengaruhi karya yang dituliskannya.
Hmmm, lagi-lagi
aku memikirkan bulan Septemberku. Alhamdulillah,
sudah ada ‘dia’ di sampingku. Semoga
Allah mengantarkan usiaku pada bulan September tahun ini, September 2014. Karna
itulah salah satu pintaku pada-Nya, ‘Selalu
ada dia di setiap Septemberku’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar