Rabu, 06 April 2016

6 Pelajaran yang Seharusnya Wajib di Sekolah

Bismillah

Masih terekam jelas sekolah yang sibuk dengan banyaknya pelajaran. Kita diajari sesuai kurikulum umum persekolahan yang berlaku. Kurikulum yang sering banget ganti. Tapi apakah setiap mata pelajaran, menyiapkan kita dalam kehidupan kerja, kuliah atau masyarakat? Jawabannya pasti beda-beda. Kalau aku pribadi sih tidak semua mata pelajaran bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata. 

Jadi untuk apa pelajaran yang bejibun itu? Ada yang jawab, untuk mengasah otak! Untuk memperkaya wawasan! Tapi apakah skill dan kemapuannya sudah dibekali? Hmmm... silakan jawab masing-masing.

Well, ada 6 mata pelajaran yang menurutku wajib diajarkan di setiap sekolah. Terutama jenjang SMA dan sudah bisa dikenalkan sejak dini di tingkat SMP. 




6 Mata Pelajaran yang Seharusnya Wajib di Sekolah, pendidikan sekolah yang seharusnya, pendidikan di indonesia, pendidikan dan indonesia, Ella Nurhayati, http://kataella.blogspot.com



Apa saja sih? Cek this out!

1. Menejemen Keuangan Personal dan Entrepreneurship

Nah, di tingkat SMA sebenarnya sudah ada jurusannya, namun khusus SMK saja. Dan itu menjadi jurusan tersendiri. Jika memilih jurusan lain, otomatis kita tidak akan mencicipi mata pelajaran ini. Yang menjadi masalah adalah, seharusnya setiap murid diajarkan bagaimana menggunakan uang mereka. Minimal mengetahui ide dasar dari investasi aja, itu sudah oke banget. 

Tunjukkan ke murid-murid, bagaimana mereka bisa mengubah apa yang mereka miliki menjadi investasi jangka panjang. Dengan begitu, mereka akan belajar bagaimana mengatur keuangan.


Tidak semua orang akan menjadi seorang entrepreneur (wiraswastawan), tetapi mengajarkan entrepreneurship adalah salah satu cara mengajarkan ketertarikan diri terhadap entrepreneur.

Tujuannya agar banyak murid yang dapat memiliki impian besar, dan berusaha meraih impian tersebut dengan caranya sendiri. Mengajarkan entrepreneurship sama saja mengajarkan kemandirian dan berbagai aspek kehidupan sosial. So, pelajaran ini penting banget ada di sekolah.

2. Jurnalisme

Melalui jurnalisme, murid akan diajarkan bagaimana menulis yang baik.  Jurnalisme juga akan membantu murid tersebut dalam hal interview, komunikasi, pemikiran kritis, pengambilan keputusan, membuat laporan, dan masih banyak lagi manfaatnya.

3. Komunikasi

Yang terpenting adalah, bagaimana murid-murid menyampaikan apapun yang ada di pikirannya, dalam kata-kata yang mudah dimengerti atau tercipta komunikasi efektif. Mungkin terdengar sepele, tapi kenyataannya komunikasi yang baik tuh sulit banget. Buktinya masih saja banyak yang kurang PeDe saat persentasi di sekolah atau di kampus. Yaaaa semoga yang baca tulisan ini sih orangnya PeDe-an. AMIN.

Nggak aneh jika murid kurang PeDe dalam berkomunikasi, lha wong setiap beraspirasi langsung di 'cut' duluan sama gurunya. Dulu sih aku begitu, tapi berkat perkembangan zaman, sekolah-sekolah sekarang gurunya keren-keren. Beneran deh! 

4. Catur

Permainan catur salah satu yang aku suka juga. Jika suatu saat aku punya sekolah, *Amin, doakan ya* catur akan aku masukan ke daftar mata pelajaran. Wedew segitunya ya? Hehehe.

Catur salah satu cabang olahraga yang serius. Ada banyak gelar grandmaster dalam kejuaraan ini. Manfaatnya keren banget, sebagai alat terbaik untuk melatih pemikiran dan pengambilan keputusan. Statistik pernah menunjukkan, bahwa pemain catur dapat mendapatkan hasil yang lebih baik, dalam tes-tes di semua mata pelajaran, kereeen kan? Makanya kenapa aku ingin catur ada di sekolah-sekolah. Karena ya manfaatnya oke punya.

Kenapa catur bisa keren gitu ya? Karena mereka telah terlatih untuk duduk tenang, dan melihat secara kritis kemungkinan jawaban yang benar. Cocok deh untuk diaplikasikan dalam kehidupan. Bahwa dalam pengambilan keputusan memang harus tenang. Tidak bisa dalam keadaan kepala mendidih.

Selain itu, catur juga bisa melatih tingkat kedewasaan seseorang. Karena mereka dapat mengantisipasi kemungkinan dari keputusan yang mereka ambil. Terus belajar bagaimana bertanggung jawab dari keputusannya. Misalnya kamu kalah main catur nih, maka itu karena keputusan kamu sendiri, bukan keputusan orang lain. Simpel kan?

5. Olahraga Terspesialisasi

Olahraga sudah menjadi kewajiban di setiap sekolah. Karena kesehatan jasmani sangat penting juga. Tapi yang membuat aku kurang setuju adalah mereka diajarkan banyak olahraga. Misalnya bulu tangkis, basket, sepak bola, berlari, lompat jauh, dan lain-lain.

Tapi apakah pernah murid-murid diberikan kebebasan dalam memilih olahraga? Jika seseorang memang menyukai sepak bola, maka harusnya bisa ikut ekstrakulikulernya saja. Tentu dengan tes dulu. Tidak dipaksa untuk bisa mahir dalam olahraga yang tidak mereka sukai.

Coba deh, jika murid-murid diajarkan untuk berolahraga sesuai dengan yang disukai. Mulai dari mereka SD sampai jenjang yang lebih tinggi, sudah terspesialisasi. Dengan begitu akan lebih fokus dan kelihatan hasilnya. Misalnya mereka suka berlari, maka larilah. Atau suka bela diri, bulu tangkis, serta olahraga lainnya, maka mainlah, dengan bimbingan yang terarah. Bukan memaksakan murid-murid harus bisa melakukan semua bidang olahraga. 

6. Spiritual

Well, pelajaran ini seingatku hanya ada seminggu sekali, itu dulu. Nggak tahu deh kalau sekolah zaman sekarang. Hehe. Spiritual sangat penting, Mas Bro. Ini adalah pondasi yang harusnya diajarkan lebih sering lagi. Jangan aneh jika seorang murid jauh dari agama. Karena pelajaran spiritualnya kurang. Kan ada orang tua di rumah yang mengajarkannya? Iya betul sekali. Selain pendidikan di rumah, tetap saja sekolah ikut andil dalam pembentukan karakter juga. Yuk, kokohkan spiritual anak bangsa! *ceileh gaya bener omongannya*

Nah, itulah enam pelajaran yang harusnya ada di sekolah. Tapi versi @kataella, ya. Kalau ingin menambahkan, silakan isi di kolom komentar. Kalau ada yang ingin mengoreksi silakan dengan sopan. Makasih dan sekian!
This entry was posted in

8 komentar:

  1. Semoga Bang Alif nanti bisa keenam-enamnya.. Aammiin..

    BalasHapus
  2. Setuju dengan pendapat Mba Ella, benar-benar pemerhati pendidikan nih, Mba Ella.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan pemerhati pendidikan sih, Mbak. Berat banget itumah bahasanya. Lebih tepatnya saya pengen anak saya bisa pelajaran ini. hehehe

      Hapus
  3. Kalau gitu, Mbak Ella, kalau kita sempat kopdaran, saya akan bawa papan catur. (Nantangin nih, ceritanya-padahal gak jago2 amat).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh banget, Audrey.. itu pun kalau saya nggak lupa ya. Terakhir main 6 tahun lalu. Hehe

      Hapus
    2. Tapi memang saya berencana mengajarkan catur ke Alif sih..

      Hapus
  4. Kalau menurut saya sih malah sejak di PAUD Mbak. Terutama nomer 1,3,5 dan 6.
    Anak sekarang kebanyakan pada boros karena ngikutin gaya sinetron anak yang nggak anak2 itu. Mereka juga kurang olah raga karena kebanyakan pegang gadget. Soal komunikasi juga menjadi kendala kebanyakan anak dan yang paling penting sebenarnya spiritual karena jurusannya adalah akhlak dan budu pekerti. Percuma juga otak encer kalau akhlaknya buruk.
    Semoga anak2 kita tidak demikian. Amiin

    BalasHapus