Senin, 06 Juni 2016

Kuat Menjalankan Puasa Saat Menyusui

Kuat Menjalankan Puasa Saat Menyusui, kiat berpuasa untuk ibu menyusui, ibu menyusui, puasa ibu menyusui, ASI, puasa ramadhan, Ella Nurhayati, http://kataella.blogspot.com

Bulan Ramadhan adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Bulan suci ini menjadi kesempatan yang baik bagi kaum muslimin untuk meraih manfaat sebesar-besarnya. Baik manfaat pahala ibadah, maupun manfaat kesehatan. Kita akan bersiap menghadapi bulan puasa dengan sepenuh hati. Lalu bagaimana dengan mommies yang sedang menyusui?

Sebagian besar mungkin mommies tidak kuat berpuasa karena mengeluarkan ASI. Maka sebaiknya tidak memaksakan diri, karena bukan tindakan bijaksana bagi seorang ibu menyusui menjalankan puasa tapi mengganti ASI dengan susu kaleng untuk sang anak. Tuntaskan dahulu, Moms, haknya untuk menerima ASI.

Tapi, jika kita mampu berpuasa serta kondisi keduanya sehat-sehat saja, tidak masalah kok. Agar dapat berjalan lancar, mommies perlu mengatur strategi yang tepat. Siasat yang baik adalah dengan melakukan pengaturan pola makan dan minum, pengaturan aktivitas sehari-hari, perhatian ekstra dan strategi khusus untuk penyakit kondisi tertentu, serta persiapan mental. Puasa bisa penuh, anak pun masih bisa menerima haknya menikmati ASI dari mommies. Apa saja sih strategi itu? Simak yuk, Moms!

1.      Niat
Segala sesuatu harus didasari dengan niat Lillahita’ala. Insya Allah dengan niat dan tekad yang kuat, kita bisa berpuasa sambil menyusui. Niatkan dalam hati bahwa mommies ingin berpuasa sebulan penuh untuk beribadah kepadaNya.

Jangan lupa juga untuk selalu berkomunikasi dengan anak sesering mungkin. Katakan padanya puasa Ramadhan adalah kewajiban setiap umat islam. Niatkan pula bahwa mommies harus mengedukasi anak sedini mungkin. Dengan begitu kelak ia akan terbiasa dengan perintah-perintah Allah SWT.

2.      Percaya diri
Nah, percaya diri penting banget, Moms. Percaya deh bahwa dengan berpuasa ASI akan tetap lancar. Karena jika kepercayaan itu hilang, hanya akan membuat hormon produksi ASI menurun. Sebagai emak-emak memang harus dalam keadaan tenang dan percaya diri.

Cara menumbuhkan percaya diri itu salah satunya adalah banyak-banyak mencari informasi dan sharing dengan teman seperjuangan. Rajin-rajinlah membaca buku-buku tentang tatanan berpuasa untuk ibu hamil dan menyusui atau membaca artikel singkat di internet. Jangan ragu untuk berbagi cerita kepada teman yang juga sedang menyusui. Dengan begitu mommies akan saling menyemangati. Hingga percaya diri pun akan tercipta dalm diri. Insya Allah puasa lancar tanpa ada yang memaksa hati.

3.      Tetap makan tiga kali sehari
Mommies harus tetap mempertahankan jadwal makan sehari tiga kali. Tentunya dengan asupan gizi yang seimbang. Baiknya 50% karbohidrat, 30% protein dan 20% lemak. Waktu makannya pun harus diatur dengan rapi. Ketika sahur, berbuka puasa dan menjelang tidur. Insya Allah dengan asupan yang cukup, kita mampu menjalankan puasa tanpa keluhan apa pun. Tapi ingat, Moms, perut tidak bisa serta merta dipaksakan menerima makanan yang banyak. Makan pun harus tetap diatur dengan cara sedikit-sedikit tapi sering. Jadi, tidak hanya makan utama saja, namun dibantu dengan cemilan-cemilan sehat lainnya.

Oh iya, konsumsi makanan yang bisa mempertahankan ASI juga penting lho. Makanannya apa saja? Ya, seperti kacang-kacangan: tempe, tahu, bubur kacang hijau, sari kedelai,  dan lain-lain. Sayuran yang mengandung beta karoten juga bisa memperlancar ASI, misalnya: wortel, bayam merah, tomat, ubi merah sekaligus sumber karbohidrat, buah bit dan masih banyak lagi.

Makanan sederhana seperti sayur katuk juga sudah bukan rahasia umum lagi kan? Ini memang bisa membuat ASI penuh terus. So, pilihlah makanan yang tepat untuk menjaga ASI tetap terjaga.

4.      Konsumsi cairan yang banyak
Cairan sangat perperan penting bagi tubuh. Terlebih saat berpuasa. Minimal minum air putih dua liter ya, Moms. Diasumsikan delapan gelas. Jangan sampai kurang, kalau lebih malah bagus. Nah, mommies bisa mengatur dua liter air minum itu dari mulai berbuka puasa hingga imsak tiba. 

Contoh pembagiannya sebagai berikut:
Buka puasa: 1 gelas
Saat makan setelah salat magrib: 1 gelas
Sebelum tarawih: 1 gelas
Pulang tarawih: 1 gelas
Sebelum tidur: 1 gelas
Bangun tidur: 1 gelas
Saat sahur: 1 gelas
Sebelum imsak: 1 gelas

Jangan lupa juga tambah cairan dari buah-buahan. Dengan begitu mommies tidak akan kekurangan cairan saat menyusui di siang hari. Karena cadangan cairannya tetap terpenuhi di malam hari.

5.      ASIP (ASI Perah)
Untuk mommies yang full time mom, mungkin jarang mempompa ASI, karena selain lebih praktis juga lebih dianjurkan langsung menyusu. Namun biasanya produksi ASI di malam hari lebih banyak, sehingga payudara mommies bisa bengkak dan banjir ASI. Tidak ada salahnya mulai menjadwalkan pumping di malam hari. Simpan ASIP dalam botol kaca khusus untuk menyimpan ASIP di freezer.

Nah, ASIP ini gunanya untuk diberikan kepada si kecil, saat siang hari ketika kondisi Mommies sudah menurun. Biasanya menjelang berbuka, tubuh akan terasa lemas. Diharapkan dengan pemberian ASIP, nutrisi anak tetap terpenuhi, kewajiban pun tetap dijalani. Namun dianjurkan jangan menggunakan botol dot ya, Moms. Pakai media lain saja seperti sendok atau cup feeder.

Penting sekali untuk diingat adalah semakin dikeluarkan maka produksi ASI akan semakin banyak. Jadi, jangan khawatir dengan memerah ASI, produksinya akan menurun. Apalagi membatasi memberikan ASI kepada bayi, ini bukan cara yang tepat untuk menjalankan puasa.
Bagaimana dengan mommies yang working mom? Ya, tetap jalankan jadwalnya memerah ASI di siang hari. Untuk menambah stok ASIP di freezer, Mommies bisa menambah waktu memerah di malam hari, ketika produksi ASI sedang meningkat. Sebelum dan setelah tidur adalah waktu yang dianjurkan untuk pumping. Di waktu-waktu itu produksi ASI sedang meningkat.

6.      Istirahat yang cukup
Sebagai ibu menyusui yang sedang menjalankan puasa, mommies harus mengatur pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Jika sudah merasa perlu istirahat maka istirahatlah. Jangan memaksakan diri. Ikutlah dengan jadwal tidur si kecil. Bagi mommies yang full di rumah, pekerjaan rumah tangga bisa dikerjaan di malam hari sebelum tidur. Tidak usah ragu untuk meminta bantuan suami agar pekerjaan diselesaikan bersama. Insya Allah semuanya akan terasa ringan.

7.      Suplemen makanan
Konsumsi suplemen dengan teratur sangat penting, Moms. Tidak hanya makan dan minum saja, namun suplemen pun menyempurnakan asupan nutrisi. Mommies bisa pilih suplemen yang disukai. Misalnya: madu, sari kurma, habbatusauda, dan masih banyak lagi. Yang menjadi perhatian adalah, suplemen itu aman untuk ibu menyusui.

8.      Periksa kesehatan
Nah, ini trik yang terakhir dan yang paling penting dari semuanya. Sebelum memutuskan untuk menjalankan puasa sebulan penuh, mommies harus mengkonsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Khawatir kondisinya tidak memungkinkan. Terlebih jika mommies mempunyai riwayat penyakit yang bisa membahayakan kesehatan.

Kalau pun bisa berpuasa, jika di tengah perjalanan diharuskan berbuka, maka jangan ragu untuk membatalkannya. Kita tidak lagi memikirkan ego sendiri, namun yang lebih utama adalah keselamatan bersama, kesehatan mommies dan si kecil yang masih menyusu.

Well, semoga Allah memudahkan niat baik kita untuk berpuasa dengan penuh di bulan Ramadhan. Insya Allah, berpuasa adalah sarana melatih diri untuk lebih kuat dan sehat dalam mengatur pola makan sehari-hari. Selain itu berpuasa pun membiasakan diri untuk selalu mengabdi pada Ilahi. Mengajarkan sejak dini nilai-nilai Islam kepada sang buah hati.




3 komentar:

  1. dukungan dari orang sekitar juga penting banget :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuuul bangeeett ^^ terima kasih sudah berkunjung

      Hapus
  2. alhamdulillah dua kali masa menyusui tetap bisa puasa. tetap makan hanya dua kali sehari saat buka dan sahur, tapi diantara waktu itu saya ngemil buah sesekali ngemil biskuit atau crackers. minum air putih yang banyak itu wajib. saya tidak pernah menghitung seberapa banyak pokoknya minum saja sebanyak mungkin.

    tapi tipsnya bermanfaat mbak ella, siapa tahu saja habis ini bakalan menyusui lagi...

    BalasHapus