Bismillah...
Tadi pagi, tidak sengaja kulihat sebuah foto tentang hari perempuan sedunia. Menarik sih, karena perempuan memiliki posisi yang istimewa. Kenapa ada peringatan ini? Konon, satu abad yang lalu para perempuan dunia menuntut haknya. Berbondong-bondong menyuarakan isi hatinya. Namun malah digubris oleh aparat yang ada. Alhasil setelah PBB berkembang, mereka membebaskan kaum cantik ini untuk mengkreasikan minatnya. Hingga kini, tanggal 8 Maret dikenal sebagai hari perempuan sedunia.
Hakikatnya apasih? Perempuan itu bukan untuk menyaingi para laki-laki. Bukan pula menggeser posisinya. Namun, kebebasan itu berarti bahwa perempuan berhak dimuliakan, dihargai dan dilindungi. Karena fitrahnya kaum hawa ini adalah makhluk yang lemah lembut dibanding laki-laki.
Ada yang protes dipojok sana, perempuan kuat kok! Oke, kita memang kuat. Bahkan zaman sekarang banyak profesi lelaki yang dikerjakan olehnya. Tapi tidak bisa dipungkiri, kita terlahir sebagai manusia yang lembut. Perempuan kuat bukan berarti menyaingi laki-laki, tapi sebagai pelengkap kekuatan mereka.
Ketika perempuan ingin mengangkat derajatnya, dengan
berusaha menyetarakan gender, apakah ini cara yang tepat? Bagi kalangan
feminisme jawabannya adalah tepat sekali. Tapi bagaimana pandangan Islam
terhadap perempuan?
Di susunan Islam, laki-laki dan perempuan selalu
bekerjasama dalam membangun peradaban masyarakat. Tidak ada pertentangan di
antara mereka. Salah jika Barat melemparkan tuduhan adanya diskriminasi
laki-laki terhadap perempuan.
“Kaum lelaki itu adalah sebagai pemimpin (pelindung) bagi kaum wanita.”(An Nisa’: 35)
Sesungguhnya Islam memiliki solusinya. Agama paling mulia ini mengemas aturan-aturan
(baik mekanisme maupun sistem) yang berasal dari Allah SWT. Sebuah solusi yang
pas untuk manusia karena Dialah Dzat Yang paling tahu hakikat manusia. Alquran
menegaskan bahwa konsekuensi keimanan seseorang kepada-Nya adalah dengan
mengambil Syariah (pengaturan)-Nya sebagai solusi kehidupan, dan menerimanya
dengan sepenuh hati.
”Maka Demi Tuhanmu sungguh mereka tidaklah beriman hingga mereka menjadikanmu (muhammad) sebagai hakim (pemutus) segala persoalan yang mereka perselisihkan, kemudian tidak kamu dapati pada diri mereka rasa keberatan sedikitpun atas keputusanmu, dan mereka menerimanya dengan sepenuh hati. (QS. An Nisa: 56)
Itulah sebabnya pemimpin dalam Islam tidak diperkenankan seorang perempuan. Konon mereka menggunakan 75 persen perasaannya, 25 persen logikanya. Apalagi sedang datang bulan, ahh emosinya tidak stabil. Maka diragukan untuk mengambil keputusan. Tapi ini bukan menandakan kelemahan perempuan, justeru ini adalah bukti nyata Islam melindungi perempuan.
Segudang keistimewaan ada pada diri seorang perempuan, lihat saja dalam Alquran, ada surat An-Nisa. Allah menempatkan perempuan di posisi yang istimewa. Bahkan Rasulullah
SAW, ketika ditanya siapa orang yang paling berhak untuk dihormati dan
didahulukan, beliau menjawab “ibumu! ibumu! ibumu! kemudian ayahmu“.
Begitu mulianya kita sebagai kaum hawa di mata Islam.
Selain itu, seorang perempuan shalihah dikatakan lebih baik dari pada seribu laki-laki yang tidak shalih. Masya Allah, sungguh istimewanya.
Bahkan, Allah sudah menjanjikan, jika perempuan shalihah mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga melalui pintu mana saja yang ia inginkan. Waah, semoga kita sebagai perempuan shalihah bisa bergerombol ke Jannah-Nya. Amin.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)
Perempuan dikatakan lemah karena saat mengandung dan melahirkan dengan bersusah payah. Tidak hanya itu, mereka pun akan menjadi sangat mulia karena perannya seorang ibu. Berjuang untuk menciptakan kondisi lingkungan anak-anak. Suara yang pertama didengar, pemandangan yang
pertama dilihat, hingga kata-kata yang pertama diucapkannya adalah pengaruh ibu sebagai guru yang pertama. Sekolah pertama bagi anak-anaknya. Tidak heran, Allah katakan bahwa Surga di bawah kakinya. Karena perempuan memang beda!
So, tidak usah berendah diri karena menjadi perempuan. Berbanggalah karena kita diciptakan sebagai makhluk yang penuh keindahan. Banyak sekali lapisan pekerjaan yang masih bisa dilakukan. Tidak melanggar aturan dan kodratnya sebagai perempuan.
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia untuk condong kepada syahwat, yaitu wanita-wanita, anak-anak dan harta yang banyak … .” (Ali Imran: 14)
Terima kasih kepada perempuan hebat, ibu dan mamak mertuaku. Semua komunitas perempuan; Shalihah Motherhood, Emak-Emak Blogger, Blogger Perempuan, Srikandi-srikandi FLP, dan semua teman-teman perempuan yang selalu mendukungku. Menjadikanku lebih bersyukur meraih gelar ibu. Bersemangat mengejar ilmu. Karena kehidupan adalah rajutan makna yang baru. Titah Tuhan yang wajib dijalankan setiap waktu. Perlu ada pengorbanan untuk mewujudkan semua itu.
Masya Allah.. terima kasih mbak atas informasix.. bermanfaatskali..^ ^
BalasHapusTerima kasih juga sudah berkunjung ke sini...
Hapusperempuan itu hebat dan kuat. karena dari perempuanlah terlahir manusia-manusia baru sebegai generasi penerus. coba kalau laki2 disuruh merasakan hamil 9 bln, mengalami mulasnya perut menjelang melahirkan, mengalami baby blues setelahnya, belum bergadang setiap malam menyusui bayinya. belum tentu mereka kuat dan tahan, seperti kuat dan tahannya para perempuan, hehe...
BalasHapusIya, perempuan makhluk yang paling istimewaaaaaa..... hehe. Bangga menjadi perempuan. Terima kasih ya, Mbak Rita, sudah berkunjung ke sini..
HapusUntung istri saya perempuan.. :-D
BalasHapusWaduh, apa ini maksudnya?
HapusAlhamdulillah... suamiku laki-laki...hehe
HapusSetuju mba. Karena perempuan memang beda, maka jangan pernah meminta sama.. jalani apa yang ada agar yang Kuasa menjadi ridha.. hihi...
BalasHapusCiyeee mbak Ira, oke mbak.. makasih yaaa sudah berkunjung...
HapusSetuju mba. Karena perempuan memang beda, maka jangan pernah meminta sama.. jalani apa yang ada agar yang Kuasa menjadi ridha.. hihi...
BalasHapustrimakasih perempuan2 di seluruh bumi, keep inspiring :)
BalasHapusKeep Inspiring. Makasih, Mbak Des sudah mampir dimari..
HapusSelamat hari perempuan untuk kita semua kaum perempuan :)
BalasHapusTerima kasih sudah mampir...
Hapusselamat hari perempuan internasionallll... :)
BalasHapusTerima Kasih sudah mampir...
HapusSelamat hari perempuan mbak! Iya di dalam Kitab Suci pengaturan tugas laki-laki dan perempuan itu sudah ada kok sebenarnya, cuma perlu ngaji lbh dalam lg nih hehehe
BalasHapuskeluargahamsa(dot)com
Hehe.. iya mbak...ini juga dalam rangka mengingatkan diri sendiri, biar nggak lupa sama aturan yang udah dibuat sama Islam.
Hapusmaksih mbak sudah mampir...
bangga menjadi seorang perempuan, insya Allah bisa saling bekerja sama dgn suami untuk membentuk penerus yang lebih tangguh
BalasHapusInsya Allah. Karena memang itulah peran suami dan istri... mencetak generasi qurani. Makasih Bunda sudah mampir ke sini..
Hapus