Bismillah
Masih
terekam jelas sekolah yang sibuk dengan banyaknya pelajaran. Kita
diajari sesuai kurikulum umum persekolahan yang berlaku. Kurikulum yang sering banget ganti. Tapi apakah setiap
mata pelajaran, menyiapkan kita dalam kehidupan kerja, kuliah atau masyarakat?
Jawabannya pasti beda-beda. Kalau aku pribadi sih tidak semua mata pelajaran
bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
Jadi untuk apa pelajaran yang bejibun
itu? Ada yang jawab, untuk mengasah otak! Untuk memperkaya wawasan! Tapi apakah
skill dan kemapuannya sudah dibekali? Hmmm... silakan jawab masing-masing.
Well,
ada 6 mata pelajaran yang menurutku wajib diajarkan di setiap sekolah. Terutama
jenjang SMA dan sudah bisa dikenalkan sejak dini di tingkat SMP.
Apa saja sih? Cek this out!
Apa saja sih? Cek this out!
1.
Menejemen Keuangan Personal dan Entrepreneurship
Nah,
di tingkat SMA sebenarnya sudah ada jurusannya, namun khusus SMK saja. Dan
itu menjadi jurusan tersendiri. Jika memilih jurusan lain, otomatis kita tidak akan mencicipi mata pelajaran ini. Yang
menjadi masalah adalah, seharusnya setiap murid diajarkan bagaimana menggunakan
uang mereka. Minimal mengetahui ide dasar dari investasi aja, itu sudah oke banget.
Tunjukkan ke murid-murid, bagaimana mereka bisa mengubah apa yang mereka miliki menjadi investasi jangka panjang. Dengan begitu, mereka akan belajar bagaimana mengatur keuangan.
Tunjukkan ke murid-murid, bagaimana mereka bisa mengubah apa yang mereka miliki menjadi investasi jangka panjang. Dengan begitu, mereka akan belajar bagaimana mengatur keuangan.
Tidak
semua orang akan menjadi seorang entrepreneur (wiraswastawan), tetapi
mengajarkan entrepreneurship adalah salah satu cara mengajarkan ketertarikan diri terhadap entrepreneur.
Tujuannya agar banyak murid yang dapat
memiliki impian besar, dan berusaha meraih impian tersebut dengan caranya
sendiri. Mengajarkan entrepreneurship sama saja mengajarkan kemandirian dan berbagai aspek kehidupan sosial. So, pelajaran ini penting banget ada di sekolah.
2.
Jurnalisme
Melalui
jurnalisme, murid akan diajarkan bagaimana menulis yang baik. Jurnalisme juga akan membantu murid tersebut dalam hal interview, komunikasi,
pemikiran kritis, pengambilan keputusan, membuat laporan, dan masih banyak lagi manfaatnya.
3. Komunikasi
Yang terpenting adalah, bagaimana murid-murid menyampaikan apapun yang ada di pikirannya, dalam kata-kata yang
mudah dimengerti atau tercipta komunikasi efektif. Mungkin terdengar sepele, tapi kenyataannya komunikasi yang baik tuh sulit banget. Buktinya masih saja banyak yang kurang PeDe saat persentasi di sekolah atau di kampus. Yaaaa semoga yang baca tulisan ini sih orangnya PeDe-an. AMIN.
Nggak aneh jika murid kurang PeDe dalam berkomunikasi, lha wong setiap beraspirasi langsung di 'cut' duluan sama gurunya. Dulu sih aku begitu, tapi berkat perkembangan zaman, sekolah-sekolah sekarang gurunya keren-keren. Beneran deh!
4.
Catur
Permainan catur salah satu yang aku suka juga. Jika suatu saat aku punya sekolah, *Amin, doakan ya* catur akan aku masukan ke daftar mata pelajaran. Wedew segitunya ya? Hehehe.
Catur salah satu cabang olahraga yang serius. Ada banyak gelar
grandmaster dalam kejuaraan ini. Manfaatnya keren banget, sebagai alat terbaik untuk melatih
pemikiran dan pengambilan keputusan. Statistik pernah menunjukkan, bahwa pemain catur
dapat mendapatkan hasil yang lebih baik, dalam tes-tes di semua mata
pelajaran, kereeen kan? Makanya kenapa aku ingin catur ada di sekolah-sekolah. Karena ya manfaatnya oke punya.
Kenapa catur bisa keren gitu ya? Karena mereka telah terlatih untuk duduk tenang, dan melihat secara kritis kemungkinan jawaban yang benar. Cocok deh untuk diaplikasikan dalam kehidupan. Bahwa dalam pengambilan keputusan memang harus tenang. Tidak bisa dalam keadaan kepala mendidih.
Selain
itu, catur juga bisa melatih tingkat kedewasaan seseorang. Karena mereka dapat mengantisipasi kemungkinan dari keputusan
yang mereka ambil. Terus belajar bagaimana bertanggung jawab dari keputusannya. Misalnya kamu kalah main catur nih, maka itu karena keputusan kamu sendiri, bukan keputusan orang lain. Simpel kan?
5. Olahraga
Terspesialisasi
Olahraga sudah menjadi kewajiban di setiap sekolah. Karena kesehatan
jasmani sangat penting juga. Tapi yang membuat aku kurang setuju adalah mereka diajarkan banyak olahraga. Misalnya bulu tangkis, basket, sepak bola, berlari, lompat jauh, dan lain-lain.
Tapi apakah pernah murid-murid diberikan kebebasan dalam memilih olahraga? Jika
seseorang memang menyukai sepak bola, maka harusnya bisa ikut ekstrakulikulernya saja. Tentu dengan tes dulu. Tidak dipaksa untuk bisa mahir dalam olahraga yang tidak mereka sukai.
Coba deh, jika murid-murid diajarkan untuk berolahraga sesuai dengan yang disukai. Mulai dari mereka SD sampai jenjang yang lebih tinggi, sudah terspesialisasi. Dengan begitu akan lebih fokus dan kelihatan hasilnya. Misalnya mereka suka berlari,
maka larilah. Atau suka bela diri, bulu tangkis, serta olahraga lainnya, maka mainlah, dengan bimbingan yang terarah. Bukan memaksakan murid-murid harus bisa melakukan semua bidang olahraga.
6.
Spiritual
Well, pelajaran ini seingatku hanya ada seminggu sekali, itu dulu. Nggak tahu deh kalau sekolah zaman sekarang. Hehe. Spiritual sangat penting, Mas Bro. Ini adalah pondasi yang harusnya diajarkan lebih sering lagi. Jangan aneh jika seorang murid jauh dari agama. Karena pelajaran spiritualnya kurang. Kan ada orang tua di rumah yang mengajarkannya? Iya betul sekali. Selain pendidikan di rumah, tetap saja sekolah ikut andil dalam pembentukan karakter juga. Yuk, kokohkan spiritual anak bangsa! *ceileh gaya bener omongannya*
Nah, itulah enam pelajaran yang harusnya ada di sekolah. Tapi versi @kataella, ya. Kalau ingin menambahkan, silakan isi di kolom komentar. Kalau ada yang ingin mengoreksi silakan dengan sopan. Makasih dan sekian!
Semoga Bang Alif nanti bisa keenam-enamnya.. Aammiin..
BalasHapusAmin Ya Allah...
HapusSetuju dengan pendapat Mba Ella, benar-benar pemerhati pendidikan nih, Mba Ella.
BalasHapusBukan pemerhati pendidikan sih, Mbak. Berat banget itumah bahasanya. Lebih tepatnya saya pengen anak saya bisa pelajaran ini. hehehe
HapusKalau gitu, Mbak Ella, kalau kita sempat kopdaran, saya akan bawa papan catur. (Nantangin nih, ceritanya-padahal gak jago2 amat).
BalasHapusBoleh banget, Audrey.. itu pun kalau saya nggak lupa ya. Terakhir main 6 tahun lalu. Hehe
HapusTapi memang saya berencana mengajarkan catur ke Alif sih..
HapusKalau menurut saya sih malah sejak di PAUD Mbak. Terutama nomer 1,3,5 dan 6.
BalasHapusAnak sekarang kebanyakan pada boros karena ngikutin gaya sinetron anak yang nggak anak2 itu. Mereka juga kurang olah raga karena kebanyakan pegang gadget. Soal komunikasi juga menjadi kendala kebanyakan anak dan yang paling penting sebenarnya spiritual karena jurusannya adalah akhlak dan budu pekerti. Percuma juga otak encer kalau akhlaknya buruk.
Semoga anak2 kita tidak demikian. Amiin