Senin, 28 Mei 2012

Melukis Rindu Untuk Abah

Kulukis rindu ini dengan jari jemariku..
Bersama cinta yang telah terukir di jiwaku..
Air mata berlinang membasahi kedua pipiku..
Kulukiskan rindu ini, walau sebenarnya aku enggan mengungkapkannya..
Akan tetapi, gejolak perasaanku tak tertahankan..
Kulukis dengan penuh kebimbangan dan menyimpan kesedihan..


Abah..
Jangan kau bunuh aku dengan tombak diammu..
Jangan kau racuni aku dengan harap kosongmu..
Jnagan kau patahkan semangatku dengan sikap acuhmu..


Dalam siang dan malam ku..
Harapan ku tak’kan pernah berubah..
Keinginan ku pun masih tetap sama, sama seperti dulu..

Aku hanya ingin berjumpa dengan mu abah..
Aku ingin memeluk mu, dan menghapus derai lukaku..


Dahulu ku benci sosokmu …. sampai melihatmu saja ku tak sanggup
Tapi kini ku sadar kau segalanya bagiku…
Maafkan aku abah.. maafkan aku..


Abah..
Langit yang aku pandang saat ini..
Adalah langit yang sama dengan langitmu
Dengan awan putihnya kulukis rinduku padamu..
Dengan imajiku bermimpi kulukis rinduku untukmu..


Abah…
Lihatlah tangisku saat ini..
Selalu impikan dekapan cintamu lagi..
Senantiasa inginkan belaian kasihmu kembali..
Dan tetap disini bersama doaku untukmu..
This entry was posted in

0 komentar:

Posting Komentar