Judul Buku : Serial Pingkan I, “Sehangat Mentari Musim Semi”
Penerbit : Pingkan
Publishing
Tahun Terbit : September 2009
ISBN : 978-979-1397-59-9
Tebal
Buku : 320 hlm
Ukuran
Buku : 14 cm
Kategori : Fiksi Islami
Bingung!
Itulah kata yang tepat untuk statusku saat ini. Aku
belum pernah menulis sebuah resensi atau review
buku. Jujur deh! Tapi ini apresiasi
atas sebuah karya yang menurutku oke
banget. Sayang sekali jika terlewatkan, minimal aku share pengalaman membaca novel yang berlatar Pert Australia ini.
Serial Pingkan 1 sebenarnya sudah tiga tahun kumiliki. Namun beberapa hari lalu
aku baru saja menggondol Serial
Pingkan 2 di Bogor Islamic Book Fair 2014. Rasanya tidak seru jika ujug-ujug aku baca Serial Pingkan 2.
Baiklah. Langsung saja kuceritakan sekelumit isi novel ini.
Pingkan Rahma, adalah gadis Minang. Cewek tomboy ini
berangkat ke Perth Australia untuk melanjutkan studinya ke Universitas Murdoch.
Ping, begitu ia dipanggil. Keberangkatannya atas tawaran Tom. Tom adalah abang
angkatnya, pernah tinggal selama setahun di rumah Ping. Saat itu Tom sedang
pertukaran pelajar. Di Perth, Ping bekerja part
time sebagai pelayan di Bell’s Cafe.
Bahkan, Ping juga mendapat kesempatan menjadi model iklan papan atas. Di
kampus, ia juga berhasil masuk jurusan Fisika dan meraih average point (IPK 3,8). Sungguh,
sosoknya sangat ideal. Cerdas, cantik, rajin, dan supel.
Kisah
Ping di Perth sangat memberikan banyak warna. Perkenalan Ping dengan Beth,
Daphne, Diana, Stef, Reni, juga sisters dan brothers di IMSA
melukis kesan yang manis. Pingkan juga bisa berhubungan dekat dengan Nenek
Lauren, seorang nenek tua yang kesepian namun amat lembut dan penyayang. Ping
diangkatnya menjadi cucu kesayangannya. Hilir mudik problematika kehidupan
telah ia jumpai. Masalah dengan Tom dan Beth, pertikaian dengan Ni Lis,
kepergian nenek Lauren, perjodohan sepihak dan masih banyak konflik menarik
dalam kisah seorang Ping. Apakah sanggup Ping menghadapinya? Bagaimana ia menggapai
hidayahNya? Penasaran? Jawab rasa penasaran kamu dalam novel inspiratif dan
menggugah ini. Boleh pinjam kok ke Rumah Elsya. Hehehe.
Keren!
Begitulah
kesan yang aku dapatkan setelah membaca novel ini. Karena memuat nilai-nilai
Islami. Sosok Pingkan sangat menginspirasi, terutama bagi para muslimah yang
sedang mencari jati diri. Bagi kamu yang masih bingung mau jadi apa, cocok banget baca novel ini. Pelajaran dalam novel
dikemas begitu bijak dan apik.
Asli, ceritanya mengalir begitu deras.
Bak air terjun yang indah dan lancar airnya, jernih pula. Sehingga pembaca tidak
perlu mengerutkan kening dan jungkir
balik mencerna jalan ceritanya. Ini yang paling membuat aku bersemangat
membaca novelnya. Bahasanya sangat ringan, hampir mengalahkan renyahnya kerupuk
yang baru saja digoreng dan dikemas dengan cantik. Selain itu, penulis tidak
bertele-tele. Bahasanya to the point
tapi cerdas. Cocok sekali bagi kamu yang ingin mempelajari cara menulis novel
dengan bahasa yang ringan, lumat saja novel ini. Dijamin ketagihan! Rasanya tak
ingin menyudahi membaca setiap chapternya.
Diulang-ulang pun menurutku tidak akan bosan. Semua jempol yang aku punya untuk penulisnya deh. Hehehe. Mbak Muthmainnah, terima kasih
sudah memberikan pencerahan lewat karyanya ini.
Halo kak, permisi. Mohon maaf sebelumnya jika dirasa lancang, apakah kakak ingin menjual buku ini? Saya sudah mencari di manapun namun belum ketemu kak, terimakasih
BalasHapusNgikut barangkali ada...cm nemu yg seperti daisy dimusim semi...ni bacaan abg dl cm blm sls bacanya jd penasaran smp pny anak 3
BalasHapus