Bismillah...
Sahabat
Elsya, sesuai dengan janjiku kemarin. Aku akan mengupas secara singkat semua
aliran MPASI. Setelah membahas panduan MPASI WHO, sekarang aku akan mengulas
MPASI aliran Food Combining. Tentunya bukan menurut persepsi
pribadi melainkan dari
para ahli.
Terutama aku baca ulasan dari grup HHBF (Homemade
Healthy Baby Food).
Sumber: google image |
Berikut
adalah panduan MPASI food combining dari Bapak Wied Harry Apriadji :
Buah
segar sebagai makanan pertama bayi
Buah
segar menjadi pilihan pertama makanan pemula pendamping ASI. Berbeda dari nasi
dan makanan pokok lainnya, buah segar mengandung karbohidrat yang mudah dicerna
yaitu gula buah. Kemudahan gula buah dicerna bayi mendekati ASI karena secara
alami dilengkapi enzim pencerna. Oleh karena itu, buah digolongkan dalam predigested
food atau semidigested food, yaitu makanan yang sudah separuh
tercerna.
Sebaiknya
bayi usia dini (6-7 bulan) tidak diberi karbohidrat kompleks dalam bentuk nasi
dan bahan makanan pokok lain yang tidak mudah dicerna. Lagipula, nasi dan
makanan pokok lainnya tidak dilengkapi enzim pencerna pati sebagaimana buah.
Pisang adalah satu-satunya buah kaya pati. Oleh karena itu bayi usia dini tidak
diberi pisang dalam jumlah banyak (tidak lebih dari 50 gr setiap kali makan)
dan diencerkan.
Pada
tahap awal pemberian makanan pendamping ASI, anda bisa mengencerkan pure buah
lebih cair dari resep. Tambahan cairan bisa lebih banyak dari jumlah jus buah,
kemudian secara bertahap kurangi jumlah cairan hingga sesuai resep.
Biasanya,bayi perlu menyesuaikan diri selama 4-5 hari * Namun dalam milis Gizi
Bayi Balita, Pak Wied pun menjelaskan bahwa pengamatan 4-5 hari itu pengamatan
maksimum untuk pemberian/pengenalan 1 jenis makanan baru, sebenarnya cukup 2-3
hari untuk tiap 1 jenis makanan baru. Selain untuk menghindari bosan,
pengamatan ada tidaknya reaksi alergi (ruam kulit, muntah, diare) terhadap
bahan makanan tertentu pada umumnya muncul dalam 24 jam * Walaupun demikian,
patokan ini tidak mutlak karena keterampilan makan setiap bayi tidak sama. Ada
bayi yang bisa langsung menyantap pure buah dengan kepekatan seperti resep.
Buah
merupakan sumber vitamin C, salah satu jenis vitamin yang penting untuk menjaga
sistem kekebalan tubuh bayi. Betakaroten (provitamin A) juga banyak tersimpan
dalam buah, terutama buah berwarna merah atau jingga seperti semangka merah,
jambu biji merah, dan pepaya. Vitamin C dan betakaroten termasuk antioksidan
kuat yang mempercepat pemulihan gangguan kesehatan pada bayi. Avokad berlimpah
asam lemak omega 3, salah satu jenis lemak sehat yang baik untuk perkembangan
otak bayi dan kecerdasannya. Buah yang aman dikonsumsi bayi sebagai pendamping
ASI sbb :
Jeruk : Jeruk baby, Jeruk
orange, jeruk keprok manis
Jambu biji: Sebaiknya pilih
jambu biji merah karena lebih kaya betakaroten
Pepaya
Avokad
Melon: Melon hijau, melon
jingga
Semangka : Semangka merah,
semangka kuning
Apel manis contohnya apel merah
Red Delicious
Pir Manis contohnya pir Yangli
Pisang: Pisang ambon
Mangga Manis: Mangga
madu,mangga arumanis,mangga manalagi
Gula dan garam
Hindari
menambahkan gula ke dalam jus atau pure buah. Biarkan bayi mengenali keragaman
cita rasa manis asli buah. Gula mematikan cita rasa dasar buah sehingga bayi
tidak memiliki kekayaan perbendaharaan citarasa makanan. Tidak menambahkan gula
juga penting untuk melatih kepekaan saraf perasa bayi agar kelak tidak menjadi
ketagihan gula dan makanan manis. Selain tidak berguna (karena rasa jus/pure
buah sudah manis), gula hanya akan membebani kerja pankreas dan hati (liver)
bayi anda.
Nasi & Sayuran, sumber
karbohidrat kompleks
Setelah
buah-buahan segar, secara bertahap pencernaan bayi diperkenalkan dengan bahan
makanan lain, yaitu pati (nasi,kentang,dan makanan pokok lainnya) serta serat
(beragam sayur-sayuran). Jika buah mengandung karbohidrat sederhana yang mudah
dicerna,beras dan makanan pokok lainnya mengandung karbohidrat kompleks yang
proses pencernaaannya lebih rumit. Sayuran juga mengandung serat, salah satu
jenis karbohidrat yang tidak tercerna.
Pada
tahap awal pengenalan nasi dan sayuran, sebaiknya tidak ditambah protein
hewani. Sama seperti makanan pokok, proses pencernaan sumber protein hewani
terutama daging sapi dan daging ayam cukup rumit. Oleh karena itu, biarlah bayi
mengenai citarasa makanan secara bertahap. Selain itu, agar organ pencernaannya
tidak bekerja berat mencerna pati dan protein hewani sekaligus.
Jika
pada tahap ini Anda menginginkan tambahan protein dalam makanan bayi, Anda bisa
menambahkan sumber protein mudah cerna, yaitu tempe yang dihaluskan. Protein
tempe telah diuraikan oleh kapang (jamur) tempe menjadi asam amino sederhana
yang lebih mudah dicerna dan diserap tubuh bayi. Kelebihan lain tempe
mengandung zat antidiare.
Selain
menjadi sumber serat, sayuran merupakan pemasok beragam mineral dan vitamin.
Sayuran berlimpah zat besi, kalsium dan betakaroten yang merupakan zat-zat gizi
yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Manfaat utama
serat adalah membantu membuang kotoran kaya zat-zat sampah yang bisa
membahayakan kesehatan. Asupan sayuran juga menyumbang kecukupan serat yang
penting untuk pertumbuhan bakteri-bakteri baik dalam usus bayi. Walaupun serat
sayuran penting untuk bayi, sebaiknya sayuran dipilih yang tidak mengandung
serat berlebihan.
Lazimnya,
nasi dan makanan pokok lain serta sayuran diberikan pada bayi setelah berusia 7
bulan. Berikut ini makanan pokok yang dapat diberikan pada bayi :
Makanan sumber pati
Nasi: beras merah,beras putih
(utk beras merah harus direndam 4jam sebelum dimasak)
Kentang
Ubi jalar: Ubi jalar merah, ubi
jalar ungu
Singkong: Singkong
mentega/kuning
Jagung segar: Jagung manis,
jagung biasa
Makaroni: Makaroni elbow /
bengkok mini
Mi kering: Pilih kualitas bagus
tanpa pewarna (sebaiknya dari produsen terpercaya)
Havermut : quick cooking oats
Roti :Sebaiknya pilih roti
wholewheat (roti gandum)
Labu kuning : Labu kuning
biasa, labu kuning jepang (kabocha)
Sayuran yang aman diberikan
pada bayi
Bayam (merah ataupun hijau)
Kangkung: Kangkung
akar/kangkung cabut muda
Wortel
Tomat : Tomat merah
Brokoli
Kembang kol
Buncis: Buncis muda atau buncis
baby
Kacang polong segar/beku
Makanan hewani &
polong-polongan, sumber protein
Bahan
makanan sumber protein baik yang hewani maupun nabati diperkenalkan paling
akhir (setelah bayi benar-benar terampil makan). Biasanya, makanan ini
diberikan setelah bayi berusia 8 bulan. Awalnya berupa bubur saring.
Selanjutnya, bayi diberi nasi tim setelah berusia 9 bulan dan sudah tumbuh
gigi. Jika setelah 9 bulan bayi Anda belum tumbuh gigi, lanjutkan pemberian
bubur saringnya.
Menginjak
usia 8 bulan, organ pencernaan bayi sudah bisa dilatih mencerna makanan yang
proses pencernaannya rumit, seperti protein hewani. Dalam kelompok sumber
protein hewani hanya yoghurt khusus bayi, yoghurt tawar (plain yoghurt) ---- dalam
milis mpasirumahan direkomendasikan merk Yummy ---- , keju alami (natural
cheese) dan tempe yang mudah cerna karena kandungan proteinnya sudah dicerna
oleh bakteri dan kapang (jamur).
Berikut ini sumber protein yg
aman utk bayi
Telur : Terutama kuning telur
Hati : Hati ayam, hati sapi
Daging ikan : Ikan kakap, ikan
salmon, ikan gindara,
Ikan marlin, ikan tenggiri
Daging ayam: Pilih bagian dada,
buang kulit dan lemaknya
Daging sapi : Pilih yang tidak
berlemak dan empuk, yaitu bagian has dalam (sirloin) dan has luar (tenderloin)
Keju:Pilih keju alami (natural
Cheese) yang muda. Kalau susah mencari keju muda, pilih keju yang rendah kadar
garamnya, mis merk Prochiz atau Diamond. Itupun tidak diberikan sering, hanya
sesekali dalam jumlah sangat sedikit.
Kacang merah: kacang merah
segar, kacang merah kering
Kacang hijau : Kacang hijau
berkulit, kacang hijau kupas (sebaiknya direndam hingga mengembang 4-6 jam)
Kacang tolo
Tempe : Pilih tempe segar,
hindari yang sudah berbau amoniak (diparut pelan2 menggunakan parutan kelapa,
diserut hati-hati sambil ditekan menggunakan serutan keju atau dicincang halus,
dimasak hingga empuk)
Tahu: Pilih tahu putih tanpa
pewarna, tanpa bahan pengenyal dan masih baru (bayi sangat sensitif terhadap
kerusakan tahu yang mengakibatkan diare)
Jadwal pemberian MPASI
Umur bayi vs Jenis makanan vs
Frekuensi pemberian pendamping ASI
6-7 bln ASI Sesuka bayi, Pure
buah 1-2 kali (dikonsumsi ketika perut kosong agar penyerapan nutrisi optimal,
yaitu setelah bangun tidur)
7-8 bln ASI Sesuka bayi , Pure
buah 1 kali, Bubur lembut 1-2 kali
8-9 bln ASI Sesuka bayi, Pure
buah 1 kali, Bubur lembut 1 kali, Bubur saring 2 kali
9-10 bln ASI Sesuka bayi, Pure
buah 1 kali, Bubur Saring 1 kali, Makanan Tim 2 kali
10-12 bln ASI Sesuka bayi, Pure
buah 1 kali, Makanan tim 3 kali, Makanan selingan 1-2 kali
***
Sumber:
Dokumen HHBF
Apriadji, Wied H. 2006. VARIASI
MAKANAN SEHAT BAYI. Jakarta : Puspa Swara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar