Bismillah...
Oke, setelah mengulas panduan
MPASI aliran WHO dan MPASI Food Combing, sekarang yang terakhir adalah metode
BLW atau Baby Led Weaning. Pasti sahabat Elsya ada yang sudah familiar banget
kan? Karena sekarang tak sedikit bunda yang menerapkan metode ini. Siapa sih
yang mencetuskan BLW? Ya, Gill Rapley orangnya. Intinya sih memberi kesempatan
pada bayi makan sendiri sejak awal proses penyapihan. Yang dimaksud
menyapih disini bukan menghentikan pemberian ASI seketika ya, Bun. Tapi mulai
mengurangi porsi ASI secara bertahap dan menambahkan porsi makanan sedikit demi
sedikit, atas ‘kehendak’ bayi.
Sumber: google image |
Dengan BLW ini bayi tidak
diberikan bubur atau pure dan makannya tidak disuapi, tetapi bayi diberikan
kesempatan untuk mengambil makanannya dan memakan sendiri. Makanan yang
disediakan berupa makanan jemari (finger food) atau makanan yang bisa dipegang
oleh bayi. Tentu tidak repot, karena makanan hanya dipotong-potong dan dikukus.
Selesai deh.
Baby Led Weaning ini menekankan
pada kemampuan anak untuk mengunyah makanan yang agak padat. Bahkan, bayi pun
makin bersemangat untuk makan sendiri apabila ia melihat piring dan makanan
kesukaannya telah terhidang. Resikonya? Berantakan di mana-mana. Emaknya kudu
siap-siap deh beresin bekas makannya.
Jangan lupa, resiko lain dari
metode ini adalah bayi bisa saja tersedak. Tapi nggak perlu panik, jika itu
terjadi bunda tepuk-tepuk saja punggungnya sambil di tengkurapkan.
Manfaat metode ini tentu banyak,
salah satunya adalah mendorong kemandirian bayi untuk makan. Menurut Gill
Rapley, para ortu hendaknya tetap hati-hati, karena porsi makan yang masuk
harus dikontrol betul. Karena itu, bayi awal MPASI sebaiknya BLW-nya hanya
sebagai belajar saja dulu. Belajar memegang, belajar mengunyah,
belajar mengenali tekstur/aroma/rasa makanan tunggal, dll. Jadi, tujuannya
bukanlah untuk pemberian MPASI secara keseluruhan.
BLW memang harus dilakukan
bertahap. Ada 2 cara bisa dipilih:
Totally
BLW: Anda menerapkan ‘makan sendiri’ sepenuhnya. Cara ini membutuhkan
pendampingan ortu secara intensif, agar porsi makannya cukup.
Gradually
BLW: Hanya makanan selingan (snack) saja dulu yang ‘makan sendiri’, pada tahap
awal – sampai anak terampil melakukannya sendiri. Sedangkan makanan utama
dibantu ortu. Atau sebaliknya, makanan utama ‘makan sendiri’, snack-nya
dibantu/disuap.
Beberapa kunci keberhasilannya
adalah makan bersama dan plilih makanan yang disukai si kecil. So, siapkan
kursi dan meja makannya ya, biar ia berekplorasi dengan makanannya. Selain itu Jangan
biasakan anak makan sambil bermain dengan mainannya atau sambil menonton TV,
karena anak akan tidak fokus kepada makanan yang harus dimakannya. Sajikan menu bervariasi dengan
bermacam-macam jenis yang berbeda setiap hari untuknya. Pilih warna makanan
yang kontras dan potongan-potongan unik dalam bentuk yang lucu dapat
meningkatkan selera makan anak. Selanjutnya berikan
porsi makanan yang kecil tetapi sering. Porsi
yang terlalu banyak akan membingungkan anak. Selain itu porsi yang terlalu
banyak dapat memungkinkan semua ke mulutnya sehingga menimbulkan bahaya
tersedak. Dan yang terpenting adalah berikan ia pujian dan tepuk
tangan jika berhasil menghabiskannya.
Singkat saja ya ulasan tentang
BLW ini, Bunda sahabat Elsya bisa membeli bukunya atau blog walking. Dan
intinya yang terakhir, apapun itu, yang terpenting adalah nutrisi tercukupi, emaknya
bahagia, anaknya bahagia, dan nggak bahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar