Rabu, 03 Februari 2016

Biang Keringat


Bismillah...

Kulit bayi sensitif? Oh itu sudah pasti. Karena mereka masih menyesuaikan lingkungannya. Makanya produk-produk bayi laku di pasaran. Merk A sampai Z ada semua. Menawarkan berbagai macam kegunaan.

Salah satu masalah yang tidak pernah selesai yaitu biang keringat. Ya, hampir sebagian besar bayi mengalaminya. Termasuk bang Alif, jagoan kecilku itu sering sekali mengalami biang keringat. Biasanya muncul pada saat musim kemarau. Eh tapi sekarang musim hujan pun karena bang Alif mudah berkeringat, ya tetap saja belum hilang. Tapi tidak sebanyak saat kemarau.

Dalam dunia medis, biang keringat disebut Miliaria. Tapi orang jawa biasa menyebutnya keringet buntet.

Apa sih penyebabnya?

Beberapa artikel yang aku baca, biang keringat ini muncul akibat sumbatan pada pori-pori kulit. Tentunya kita tahu, pori-pori menjadi jalan keluarnya keringat. Nah, sumbatan itu biasanya dari debu atau kuman. Jadilah ia bintik-bintik merah yang gatal.

Cara mencegahnya gimana, ya?

Sebenarnya biang keringat pada bayi sudah biasa, namun harus menjadi perhatian khusus jika bintik-bintik merahnya sudah parah. Segera konsultasikan ke dokter. Sebelum parah, kita harus mencegah si biang ini dengan beberapa cara,

Pertama, pilih pakaian yang menyerap keringat. Biasanya katun atau kaos yang lembut.

Kedua, segeralah mengganti pakaian bayi jika sudah basah oleh keringat. Bang Alif nih paling sering ganti-ganti baju. Apalagi kalau malam. Jangan dibiarkan basah gitu aja. Kasian kasian kasian. Hehehe.

Ketiga, hindari pakaian berbahan wol. Karena bahan ini kurang menyerap keringat. Bahkan beberapa kain wol bisa menimbulkan gatal. Jangankan wol, kain biasa saja kalau biang keringat sedang gatal, waaahh bang Alif ogah-ogahan pakai kupluk. Bawaannya ingin lepas terus. Karena biang keringat bang Alif di area kepala.


http://kataella.blogspot.com, emak-emak blogger, Ella Nurhayati, biang keringat, biang keringat buntet, biang keringat pada bayi, cara mengatasi biang keringat, biang keringat yang gatal


Keempat, mandikan bayi. Terutama menjelang tidur. Seperti bang Alif nih, yang gampang berkeringat. Minimal dua kali sehari.

Kalau sudah terlanjur ada biang keringat, gimana?

Pertama, jangan memberikan bedak saat kulit berkeringat. Ini sering kutemukan di beberapa kasus. Kalau kulitnya basah, ditaburi bedak, malah bisa membentuk sumbatan pada pori-pori.

Nah, yang benar caranya, biang keringat di lap dahulu, dengan waslap yang sudah dibasahi air hangat. Kemudian lap dengan waslap kering. Baru deh kalau mau pakai bedak, taburi dengan perlahan sedikit demi sedikit. Dianjurkan pakai spons. Atau buat pengganti bedak, biasanya kalau orang tua, menganjurkan pakai tepung kanji alias aci. Pasalnya tepung ini bisa memberikan sensasi dingin pada kulit yang gatal.

Kedua, bang Alif juga biasanya kuolesi minyak ekstrak VCO -virgin coconut oil- atau bisa juga minyak zaitun. Bahkan ada beberapa teman yang menyarankan pakai minyak burung but-but. Intinya sih minyak herbal ya, Mom.

Ketiga, potonglah kuku bayi secara teratur. Gunanya menghindari ia  menggaruk kulit yang terkena biang keringat. Kalau digaruk, khawatir iritasi atau infeksi kulit.

Keempat, mandilah dengan air hangat dan cairan antiseptik yang aman buat bayi. Kalau bang Alif cocok pakai lactacyd for baby (Jiah iklan gratis nih).

So far, bang Alif baik-baik saja sih. Yang penting perawatannya harus rajin. Kalau sudah parah, jangan dibiarkan ya, Mom. Bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih baik.

5 komentar:

  1. AaHahhhhh...lactacyd for baby (baru tau ada produk ini) Segera saya cari di apotik (apotik ada kan ya?).

    BalasHapus
  2. Wah repot juga ternyata
    Nanti tak kasih tau (calon) istri lah :D

    BalasHapus
  3. Kasih tau (calon) istri, wkwkwk

    BalasHapus
  4. Kasih tau (calon) istri, wkwkwk

    BalasHapus