Selasa, 02 Februari 2016

Curahan Hati Seorang Menantu

Bismillah...

Tidak sedikit aku membaca kisah antara menantu dan mertua yang kurang baik. Bahkan kisah ini menjamur ditayangkan oleh televisi. Entah, apakah banyak sekali kisah menantu dan mertua yang berlabel buruk? Tentu tidak! 

Segudang cerita indah pun banyak. Tapi suka bingung deh, mengapa jarang diekspos ya? Apakah mereka hanya menyukai konflik antagonis saja? 

http://kataella.blogspot.com, Ella Nurhayati, emak-emak blogger, dunia menulis, emak-emak, mertua, Katanya mertua itu menyeramkan?, mertua yang baik, cerita mertua
Bapak, Aku dan Mamak Mertua

Kisahku tidak seperti sinetron kejam di televisi. Kisahku tidak sama dengan cerita tetangga, yang katanya sedang cek cok dengan mertua. Kisahku pun berbeda dengan mereka. Ya, kisahku tak seperti dia.

Baca juga >>> http://kataella.blogspot.co.id/2015/12/katanya-mertua-itu-menyeramkan.html

Alhamdulillah... Bersyukur kepada Allah. Aku dipertemukan mertua yang baik, tak pernah marah. Maka bisa dipastikan kisahku selalu indah. Dan ini nyata, bukan fiktif belaka. Kau tak percaya? Ahh, sudahlah.

Darinya aku belajar ketulusan dan keikhlasan. Darinya aku menyulam kesabaran. Darinya aku pula mengkaji kepedulian. Mamak dan bapak mertuaku adalah guru kehidupan. 




#OneDayOnePost
#FebruariMembara

15 komentar:

  1. Tooosss mba ella..:)
    Saya juga bersyukur banget Allah pertemukan dengan mertua yg luar biasa..brasa dapet orang tua banget dirantau

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah yaaaa..
      Terima kasih sudah mampir ke sini :)

      Hapus
  2. Semoga bisa ketularan nemu mertua macam begitu :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin Ya Allah...
      Terima kasih sudah mampir ke sini :)

      Hapus
  3. Dikit banget, yg panjang dong mbak, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe... panjang-panjang cape bacanya *alesan

      Hapus
  4. Dikit banget, yg panjang dong mbak, hehehe

    BalasHapus
  5. Kompak dengan mertua sama dengan jadi punya ortu 2 doble dan itu keren
    Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, keren banget...
      Terima kasih sudah mampir ke sini :)

      Hapus
  6. Aku ga py mertua sedih ya... keduanya sudah menghadap Allah saat aku menikah... tapi tantanganku untuk bisa menyatu dengan keluarga suami cukup berliku. karena suami adalah anak ke 11 dari 13 bersaudara. hehe dan dari awal pernikahan separuhnya tidak mendukung. #cukup sekian komennya klo diceritain bisa bikin cerpen disini :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaaah rame ya saudaranya... anaknya banyak, nggak apa-apa mbak nulis cerpen di sini.. seruuu..

      Terima kasih sudah mampir ke sini :)

      Hapus
  7. Aku ga py mertua sedih ya... keduanya sudah menghadap Allah saat aku menikah... tapi tantanganku untuk bisa menyatu dengan keluarga suami cukup berliku. karena suami adalah anak ke 11 dari 13 bersaudara. hehe dan dari awal pernikahan separuhnya tidak mendukung. #cukup sekian komennya klo diceritain bisa bikin cerpen disini :D

    BalasHapus
  8. Wajah bang syaiha mirip sama bapaknya, hahaha. Gagal fokus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. hahaha...namanya anaknya, ya mirip..
      Hmmm.. ini bapak yang kedua, Mbak. Bapak kandung bang Syaiha sudah duluan menghadapNYA saat masih kuliah. Tapi yaa bapak ini juga Alhamdulillah baik pake banget.. bersyukur sekali punya mereka..

      Terima kasih sudah mampir ke sini :)

      Hapus