Bismillah...
Sudah tiga hari aku tidak menulis! Benar kata pepatah, membaca dan menulis ibarat makan dan*maaf*BAB. Jika makan terus tanpa ke toilet, nggak bakalan enak tuh perut. Sebaliknya, bulak balik ke toilet tanpa makan dan minum, dijamin kehabisan tenaga. Begitulah aku, dalam beberapa hari ini tidak menulis. Alasannya apasih? Macam-macam, kalau sudah terjebak kelelahan, rasanya malas memandang layar ponsel atau laptop. Tubuh sedang menikmati haknya; istirahat.
Begitu pun malam ini, jika Mbak Nindyah sakit kepala karena memikirkan sepotong ide yang hilang, maka aku sakit kepala betulan. Seperti digantung oleh berkilo-kilo besi berani. Tidak bisa diajak kompromi. Tapi kupaksakan untuk menulis postingan ini. Ada tugas yang belum ditunaikan dari negeri ODOP atau gerakan menulis setiap hari.
Oke, aku akan bercerita tentang dunia kepenulisan. Ada tiga hal yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan menulis. Apa sajakah itu? Simak ya!
Pertama, menulis dan buku diary. Sudah sejak kecil aku hobi menulis. Tapi hanya berani menulis di sebuah buku mini. Dari curhatan teman-teman di sekolah sampai anggota keluarga ada di sana. Kegiatan klasik ini hanya berlangsung sampai aku menjelang menikah saja. Entah kenapa, sejak berstatus seorang istri, lebih senang nulis di dunia maya. Mungkin karena suamiku blogger juga.
Tapi aku masih menyimpan beberapa diaryku loh, walaupun beberapa sudah banyak yang hilang. Bahkan ada buku khusus untuk mencatat kegiatan yang kuberi judul "Log Book" semacam jurnal harian.
Eh tapi jangan dianggap sepele, beberapa penulis berangkat dari diary, contoh blogger yang rajin menulis setiap hari, namanya Muhamad Septian Wijaya. Lelaki kelahiran Jakarta ini ternyata hobi menulis diary. Ada tujuh buku diary yang masih disimpannya. WOW.. Salut ya. Jarang-jarang lelaki zaman sekarang mau nulis diary. Pasalnya ia sejak kecil dikenal pendiam, maka menulis diary adalah media yang paling menyenangkan.
Kedua, menulis dan buku. Tentu saja dua komponen ini tidak akan dipecahkan. Keduanya punya peran masing-masing. Baru-baru ini ada seorang penulis memamerkan sebuah foto menarik. Pasalnya itu adalah sebuah program dari FLP Tuban; Bilik Baca Tuban. Salah satu bukti bahwa menulis dan buku memang mempunyai hubungan yang erat. Bahkan tidak bisa dipisahkan. Wanita yang karyanya sudah menjamur di mana-mana adalah Hidayati Nur.
Pose Mbak Hiday nih... |
Ketiga, menulis dan perjalanan. Secara tidak sadar, menulis adalah mengabadikan perjalanan hidup. Menyimpannya dengan apik lewat kumpulan kata. Setiap langkah kaki kita di muka bumi ini mengandung hikmah yang patut dipelajari. Bahkan tak aneh banyak penulis yang mempunyai hobi jalan-jalan. Karena sumber inspirasi menulis selain buku adalah traveling. Membaca alam sekitar.
Aku pun suka jalan-jalan. Walapun prosesnya melelahkan tapi sangat menyenangkan. Belajar dari alam, mengeja makna pada setiap ranting kehidupan. Ada seorang traveler writer yang baru saja kukunjungi blognya www.aisymukiya.com. Wanita ini hobi menelurkan karya dari kisah perjalanannya. Beberapa negara asing pun sudah ia jelajahi. Tak heran jika tulisannya renyah dan enak dinikmati.
So, menulislah karena itu menyenangkan. Tidak berangkat dari keterpaksaan. Apalagi di dalamnya banyak nilai kebaikan, Insya Allah akan bermanfaat bagi banyak orang.
So, menulislah karena itu menyenangkan. Tidak berangkat dari keterpaksaan. Apalagi di dalamnya banyak nilai kebaikan, Insya Allah akan bermanfaat bagi banyak orang.
Keren, menulisnya tidak terlihat dipaksakan.
BalasHapusMakasih, cantik, sudah mau baca tulisan yang mepet2 ini. Hehe..
HapusIya.. Ini keren.. Kayak ngalir aja.. Duh saya jadi malu.. Soale standard banget.. Hahaha
BalasHapusNggak apa2 lah.. Yang penting lunas..
Ey ey ey.. bang Syaiha bisa malu juga. Tulisan Abi lebih keren tauuuu..
HapusAamiin semoga tulisan warga ODOP memberikan kebaikan dan manfaat untuk khalayak ramai
BalasHapusMakasih, Mbak Nindyah sdh mampir ke sini..
HapusAduh mbak Ella, jangan ketinggian mujinya dong, takut terbang nih...
BalasHapusTapi saya aamiin-in aja dah, smoga Allah mengijabah. Semoga karya kita kelak menjamur bersama. ALLAHU YUBARIK
Bukan muji, Mbak. Tapi memaparkan kenyatan.. makasih sudah menginspirasi
HapusKeren ya Mb Ella, tetep bisa istiqomah nulis meskipun udah jadi ibu rumah tangga.
BalasHapusJadi malu ^^
Salut deh!
Keren ya Mb Ella, tetep bisa istiqomah nulis meskipun udah jadi ibu rumah tangga.
BalasHapusJadi malu ^^
Salut deh!