Bismillah...
“Anak kita sedang bereksplorasi,
Mi. Biarkan saja, asalkan dijagain khawatir ada yang bahaya.”
Ya, setidaknya itu yang sering
suamiku sampaikan. Sebenarnya aku sadar betul anakku, Alif, sedang
aktif-aktifnya mencoba hal baru. Namun tidak bisa dipungkiri aku sebagai
emak-emak terkadang merasa lelah dengan kerjaan yang tidak ada beresnya. Rumah
nggak pernah rapi cuy. Hehehe.
Tapi aku nggak boleh mengedepankan ego.
Pertumbuhan anak menjadi nomor satu. Nggak penting rumah bak kapal pecah. Nggak
penting semua barang-barang tidak pada tempatnya. Yang terpenting adalah
masa-masa pertumbuhannya. Ia sedang mengenal lingkungannya. Mencoba banyak
hal apa yang bisa ia jangkau di dekatnya.
Malam ini, ketika aku masih ‘ngelonin’
Alif di kamar. Suamiku berinisiatif mengubah dekorasi ruangan rumah kami.
Semenjak Alif jadi sering bongkar-bongkar area kerja yaitu meja dan rak buku,
kami memutar otak agar benda-benda penting di meja tidak sering dikuasai. Ya,
tidak jarang ia menduduki laptop atau membuka-tutup printer yang mejeng di
meja. Akhir-akhir ini itulah hobinya. Manjat meja.
Awalnya rak buku dan meja akan
dipindahkan ke kamar belakang. Namun setelah dipertimbangkan tidak etis
menjauhkan rak buku dari jangkauan anak. Hampir setiap hari Alif selalu bongkar
beberapa buku untuk sekedar dibuka-tutup saja. Anak lanangku ini memang senang
sekali bermain dengan buku-buku.
“Rak buku biar di sini aja.
Kalau di kamar, nanti Alif tidak familiar dengan buku. Nggak apa-apa
bongkar-bongkar rak buku, asalkan tetap dalam pengawasan. Semoga anak kita kelak bersahabat dengan buku.”
Nah, hasilnya setelah diganti
wajah baru ruangannya menjadi lebih luas. Meja sengaja kami kosongkan. Itu untuk
area Alif manjat-manjat saja. Rak buku tetap ada. Yang penting tidak ada yang
membahayakan anak, desain ruangan seperti ini pun menjadi pilihan. Karena jika
ada anak di rumah, bukan lagi memikirkan nilai keindahan, namun keselamatan sangat diutamakan.
Sekian
#OneDayOnePost
#HariPertama
rumah yang punya batita memang harus diperhatikan keamanannya. Anak saya pernah tangannya melepuh gara2 memegang uap yang keluar dari magic com, salah saya karena menaruh magic com di meja yang mudah diraih anak :(
BalasHapusAduh mbak kasian banget ya.. hiks. Iya semoga kejadian ini tidak terulang lagi ya. Saya aja masih bingung nih jika anak saya sudah bisa berjalan atau sudah bisa lebih gesit kesana-kemari.. pengawasan harus ekstra..
Hapusmakasih sudah mampir ke rumah sederhana saya.
betul, Mbak. Kalau ada anak memang sebaiknya faktor keselamatan dulu yang diperhatikan
BalasHapusIya, nggak mikirin deh estetika dekor. hehehe
Hapusdulu lagi anak masih kecil , rumah mah gak pernahrapih, dibersihkan sebentar lagi awut-awutan lagi, pasrah
BalasHapusIya, cuma bisa pasrah. yang penting sama-sama paham aja ya.. mksdnya enggak ada anggota rumah yang ngomel kalau awut-awutan, hehe
HapusAlhamdulillah sekarang rumah kita lebih luas dan enak. Semoga bang Alif betah..
BalasHapusAmin. Masih ada banyak pe er, Bi.. ruangan lain perlu kita bedah juga...
Hapusdulu sewaktu belum ada anak saya rumah rapi banget dan semua benda ada ditempatnya masing-masing berbanding terbalik dengan kondisi rumah yang sekarang, semua berantakan karena mainan anak saya hampir memenuhi setiap sudut rumah :)
BalasHapusTapi itu menjadi kesan tersendiri ya, Mbak... tandanya ada kebahagiaan di rumah kita.
HapusTerima kasih sudah berkunjung...