Bismillah...
Kulit
bayi sensitif? Oh itu sudah pasti. Karena mereka masih menyesuaikan
lingkungannya. Makanya produk-produk bayi laku di pasaran. Merk A sampai Z ada
semua. Menawarkan berbagai macam kegunaan.
Salah
satu masalah yang tidak pernah selesai yaitu biang keringat. Ya, hampir
sebagian besar bayi mengalaminya. Termasuk bang Alif, jagoan kecilku itu sering
sekali mengalami biang keringat. Biasanya muncul pada saat musim kemarau. Eh
tapi sekarang musim hujan pun karena bang Alif mudah berkeringat, ya tetap saja
belum hilang. Tapi tidak sebanyak saat kemarau.
Dalam dunia
medis, biang keringat disebut Miliaria. Tapi orang jawa biasa menyebutnya
keringet buntet.
Apa sih
penyebabnya?
Beberapa artikel yang aku baca, biang keringat ini muncul akibat sumbatan pada pori-pori kulit. Tentunya kita tahu, pori-pori menjadi jalan keluarnya keringat. Nah, sumbatan itu biasanya dari debu atau kuman. Jadilah ia bintik-bintik merah yang gatal.
Cara
mencegahnya gimana, ya?
Sebenarnya
biang keringat pada bayi sudah biasa, namun harus menjadi perhatian khusus jika
bintik-bintik merahnya sudah parah. Segera konsultasikan ke dokter. Sebelum
parah, kita harus mencegah si biang ini dengan beberapa cara,
Pertama, pilih
pakaian yang menyerap keringat. Biasanya katun atau kaos yang lembut.
Kedua, segeralah
mengganti pakaian bayi jika sudah basah oleh keringat. Bang Alif nih paling
sering ganti-ganti baju. Apalagi kalau malam. Jangan dibiarkan basah gitu aja.
Kasian kasian kasian. Hehehe.
Ketiga, hindari pakaian berbahan wol. Karena bahan ini kurang menyerap keringat. Bahkan beberapa kain wol bisa menimbulkan gatal. Jangankan wol, kain biasa saja kalau biang keringat sedang gatal, waaahh bang Alif ogah-ogahan pakai kupluk. Bawaannya ingin lepas terus. Karena biang keringat bang Alif di area kepala.
Keempat,
mandikan bayi. Terutama menjelang tidur. Seperti bang Alif nih, yang gampang
berkeringat. Minimal dua kali sehari.
Kalau sudah
terlanjur ada biang keringat, gimana?
Pertama, jangan memberikan bedak saat kulit berkeringat. Ini sering kutemukan di beberapa kasus. Kalau kulitnya basah, ditaburi bedak, malah bisa membentuk sumbatan pada pori-pori.
Nah, yang
benar caranya, biang keringat di lap dahulu, dengan waslap yang sudah dibasahi
air hangat. Kemudian lap dengan waslap kering. Baru deh kalau mau pakai bedak,
taburi dengan perlahan sedikit demi sedikit. Dianjurkan pakai spons. Atau buat
pengganti bedak, biasanya kalau orang tua, menganjurkan pakai tepung kanji
alias aci. Pasalnya tepung ini bisa memberikan sensasi dingin pada kulit yang
gatal.
Kedua, bang Alif juga biasanya kuolesi minyak ekstrak VCO -virgin coconut oil- atau bisa juga minyak zaitun. Bahkan ada beberapa teman yang menyarankan pakai minyak burung but-but. Intinya sih minyak herbal ya, Mom.
Kedua, bang Alif juga biasanya kuolesi minyak ekstrak VCO -virgin coconut oil- atau bisa juga minyak zaitun. Bahkan ada beberapa teman yang menyarankan pakai minyak burung but-but. Intinya sih minyak herbal ya, Mom.
Ketiga, potonglah kuku bayi secara teratur. Gunanya menghindari ia menggaruk kulit yang terkena biang keringat. Kalau digaruk, khawatir iritasi atau infeksi kulit.
Keempat,
mandilah dengan air hangat dan cairan antiseptik yang aman buat bayi. Kalau
bang Alif cocok pakai lactacyd for baby (Jiah iklan gratis nih).
So far, bang
Alif baik-baik saja sih. Yang penting perawatannya harus rajin. Kalau sudah
parah, jangan dibiarkan ya, Mom. Bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan
medis yang lebih baik.
AaHahhhhh...lactacyd for baby (baru tau ada produk ini) Segera saya cari di apotik (apotik ada kan ya?).
BalasHapusAda, mbak...bang Alif cocok pakai ini
HapusWah repot juga ternyata
BalasHapusNanti tak kasih tau (calon) istri lah :D
Kasih tau (calon) istri, wkwkwk
BalasHapusKasih tau (calon) istri, wkwkwk
BalasHapus