Bismillah...
Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah, tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik, Tuhan pasti kan menunjukkan, kebesaran dan kuasa-Nya, bagi hamba-Nya yang sabar, dan tak kenal putus asa (D’Masiv – Jangan Menyerah)
Adem banget deh kalau play lagunya D'Masiv yang satu ini. Liriknya mengingatkanku pentingnya sabar dan tidak mudah untuk mengeluh dan putus asa. Bahwa dengan melakukan hal yang terbaik dalam hidup, Insya Allah kesedihan tidak akan datang.
Pernah nggak sih kita mengeluh? Atau
ngedumel? Hehe. Jujur deeh. Kalau aku sih pernah. Tapi kalau ingat itu adalah
keluhan, langsung istighfar saja. Nggak baik kebanyakan mengeluh. Tapi kalau belum pernah mengeluh, aku doakan semoga kita terhindar dari sifat yang tidak terpuji ini. Amin.
Baru saja aku
membaca suatu kisah di salah satu ebook yang kupunya. Konon, ada seorang bernama Abu Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia
melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya.
"Demi Allah, belum pernah
aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu, pasti ia menjaga hatinya dan
selalu bahagia. Tidak pernah bersedih"
Tiba-tiba wanita itu mendengar
ucapan Abu Hassan, lalu ia bertanya, "Apakah katamu hai saudaraku? Demi Allah
aku tetap terbelenggu oleh perasaan duka cita dan luka hati, seseorang telah
mengkhianatiku."
Abu Hassan bertanya, "Apa
yang membuatmu bersedih?"
Wanita itu menjawab, "Aku
mempunyai tiga orang anak, umur delapan bulan, tiga tahun dan enam tahun. Pada
suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing kurban, tiba-tiba anakku
yang besar berkata pada adiknya, "Hai adikku, maukah aku tunjukkan padamu bagaimana
ayah menyembelih kambing?" Jawab adiknya, "Baiklah kalau begitu."
Lalu adiknya diminta berbaring
dan disembelihlah leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah
melihat darah mengucur keluar, dan langsung lari ke bukit. Di sana sang kakak
dimakan oleh serigala. Ayahnya langsung pergi mencari dan tidak berhasil
kembali ke rumah. Karena bukit itu memang banyak binatang buas.
Nah, ketika aku letakkan bayiku
untuk keluar sebentar, tiba-tiba ia merangkak menuju ke sebuah panci yang
berisi air panas, ditariknya panci tersebut dan tumpah terkena ke badannya. Dan
kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua."
Abu Hassan bertanya lagi,
"Bagaimana kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu?"
Wanita itu menjawab, "Tiada
seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia
menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Sabar dengan memperbaiki semuanya,
Insya Allah akan berdampak positif. Karena Allah akan memberi keindahan setelah
kesulitan. Pahala pun berdatangan. Namun jika mengeluh, maka tidak akan mendapat
apa-apa, yang ada malah dosa.”
Hmmm, menurutku ini adalah salah
satu cerita yang bisa kita pelajari. Lebih bersabar dan tidak mengeluh dengan
apa yang sudah Allah tetapkan. Tidak banyak mengutuk karena penderitaan silih berganti berdatangan, tanpa diundang.
Mengeluh, termasuk perbuatan
yang tidak disukai oleh Islam. Rasulullah SAW bersabda: "Tiga macam tanda
kekafiran terhadap Allah; merobek baju, mengeluh dan menghina nasab
orang."
“Sesungguhnya jika Allah akan mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberikan ujian kepada mereka. Barang siapa yang bersabar, maka kesabaran itu bermanfaat baginya. Dan barang siapa marah (tidak sabar) maka kemarahan itu akan kembali padanya.” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi, Ibnu Muflih berkata, “Isnad hadits ini baik”)
Rasulullah Saw bersabda: “Ada tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan shadaqah." (HR. Ath-Thabrani)
Yups masya Allah.. terima kasih telah diingatkan mbak ^ ^
BalasHapusmasya Allah.. makasih udah diingetin, mba :)
BalasHapus