Menjadi seorang istri adalah
dambaan mulia setiap wanita. Namun apakah sudah siap dengan predikat itu? Kalau
sudah siap, jangan ditunda-tunda. Ada yang nyeletuk di pojokan, “Ikhwannya
belum ada, Mbak Ella,” hehehe, minta gih sama Allah!
Nah, bagi yang sudah ‘wisuda’
dengan gelar istri, terutama yang masih dikatakan ‘newbe’ alias mamah-mamah
muda, hehe. Yuk sama-sama belajar! Karena, menjadi istri shalihah itu panjang
sekali perjalanannya. Tidak ada salahnya kan kita berjamaah mengkaji agar
menjadi seorang istri yang selalu dirindukan suaminya.
Spesial to emak-emak yang sudah bertahun-tahun punya gelar mulia ini, yuk merapat! Bagi-bagi pengalamannya untuk kami yang masih muda. *muda, noted*
Spesial to emak-emak yang sudah bertahun-tahun punya gelar mulia ini, yuk merapat! Bagi-bagi pengalamannya untuk kami yang masih muda. *muda, noted*
Inilahr 5 bahan dasar resep menjadi istri yang
dirindukan. Semoga resepnya nggak gagal, kalau mau nambahin, monggo... sesuai
selera.
SATU. Tidak bisa dipungkiri, kaum
Adam suka dengan perhatian dari pasangannya. So, cobalah memberikan perhatian
lebih hal-hal yang dianggap sepele, namun dijamin suami selalu merindukan
perhatian itu.
Beberapa perhatian kecil yang sudah kulakukan sejak awal pernikahan seperti menyemir sepatu bang Syaiha, menyiapkan baju kerjanya, menyiapkan bekal makanan kesukaannya, bahkan pernah aku mau memotongkan kukunya, tapi Abinya bang Alif tuh menolak, “Ahh, Ummi mah sakit, nggak bisa motonginnya. " Wkwkwk.
Beberapa perhatian kecil yang sudah kulakukan sejak awal pernikahan seperti menyemir sepatu bang Syaiha, menyiapkan baju kerjanya, menyiapkan bekal makanan kesukaannya, bahkan pernah aku mau memotongkan kukunya, tapi Abinya bang Alif tuh menolak, “Ahh, Ummi mah sakit, nggak bisa motonginnya. " Wkwkwk.
Sabda Rasulullah SAW:
“Ya Fathimah, barang siapa wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, serta memotong kumisnya dan mengerat kukunya, maka Allah akan memberikan minuman air dari sungai-sungai di surga, diringankan baginya sakaratul maut, kuburnya akan didapati menjadi taman surga, Allah akan mencatatkannya bebas dari api neraka.”
DUA. Penuhi panggilannya. Pernah
juga sih, pas aku masak dipanggil suami, alhasil harus segera cap cus. Tunaikan
panggilannya. Walau di hati gerutu sedikit, hehehe, ssssttt jangan
bilang-bilang bang Syaiha, ya! Bercanda deng.
TIGA. Temanilah suami ketika
makan. Karena ada sebagaian lelaki beranggapan, “Istri yang menghidangkan makanan
tanpa menemaninya makan, sama saja seperti memberi makan kucing.”
Nah ini juga yang biasa ibuku lakukan. Beliau selalu menemani abah makan. Alhamdulillah aku pun demikian. Bahkan walaupun sudah makan, aku bisa makan dua kali, karena ingin menemaninya menikmati masakan yang sudah kuhidangkan. *Padahal mah modus karena masih lapar. Hehehe*
Nah ini juga yang biasa ibuku lakukan. Beliau selalu menemani abah makan. Alhamdulillah aku pun demikian. Bahkan walaupun sudah makan, aku bisa makan dua kali, karena ingin menemaninya menikmati masakan yang sudah kuhidangkan. *Padahal mah modus karena masih lapar. Hehehe*
Thabit Al-Banani berkata, “Terdapat seorang wanita dari Bani Israil yang buta sebelah matanya dan sangat baik pekertinya terhadap suaminya. Apabila dia menghidangkan makanan di hadapan suaminya, dipegangnya pelita sampai suaminya selesai makan. Pada suatu malam pelitanya kehabisan sumbu. Lalu diambil rambutnya untuk dijadikan sumbu. Esok harinya matanya kemballi melihat. Allah memuliakannya karena rasa hormatnya pada suami.”
EMPAT. Biarkan suami istrirahat. Jangan diganggu ketika ia tidur. Kalau bisa kuci pintu, jauhkan dulu anak-anak darinya. Aku yakin para suami nggak suka kalau sedang tidur diganggu. Tapi kalau bang Syaiha sih fine-fine aja. Nggak tahu di hatinya. *semoga bener*
LIMA. Beri suami kesempatan bersosialisasi. Jangan kekang aktivitasnya. Kita sebagai istri harus menyadari bahwa suami butuh berkumpul dengan teman-temannya. Butuh Me Time juga seperti emak-emak yang sering banget woro-woro pengen Me time. Para suami pun sama. Butuh refreshing.
Jangan over protektif. Selalu memonitoring suami dengan berkali-kali
mengirim pesan atau menelepon. Sedang apa, di mana dengan siapa, jangan lama-lama, bla bla bla. Sebaiknya cukup tahu di mana dan dengan siapa sang pujaan hati kita. Tanpa terlalu banyak ikut campur urusannya. Percaya deh suami tidak akan berbuat macam-macam. Percaya seperti ia memberikan kepercayaan kepada kita.
Alhamdulillah, selama kurang lebih dua tahun, kami selalu saling percaya dan suport. Bahkan, aku pun tidak melarang jika ada yang ingin curhat ke bang Syaiha. Selama itu masih dalam kewajaran. Tidak jarang pesan masuk yang berkaitan dengan curhatan, diibahas bersama. Karena memang di antara kami, tidak ada yang dirahasiakan.
Semoga resep ini menjadikanku istri yang dirindukan. Karena Inilah kunci kebahagian.
Alhamdulillah, selama kurang lebih dua tahun, kami selalu saling percaya dan suport. Bahkan, aku pun tidak melarang jika ada yang ingin curhat ke bang Syaiha. Selama itu masih dalam kewajaran. Tidak jarang pesan masuk yang berkaitan dengan curhatan, diibahas bersama. Karena memang di antara kami, tidak ada yang dirahasiakan.
Semoga resep ini menjadikanku istri yang dirindukan. Karena Inilah kunci kebahagian.
Setuju banget mba Ella... terimakasih tulisannya kerenn... bacanya bikin senyam senyum sendiri... hehehe... dan ada resep rahasia juga nich mba Ella dariku... Kalau punya suami pendiam, kita harus belajar jadi komika...
BalasHapusSetuju banget mba Ella... terimakasih tulisannya kerenn... bacanya bikin senyam senyum sendiri... hehehe... dan ada resep rahasia juga nich mba Ella dariku... Kalau punya suami pendiam, kita harus belajar jadi komika...
BalasHapusHehehe.. kalau saya belum pernah ngadepin suami pendiam sih. :-P
HapusMakasih resepnya, Mbak Indri.. *noted*
Makasih resepnya Mbak Ella. Jomblo juga butuh resep kalo suatu hari punya pasangan. Biar prepare
BalasHapusSama-sama, Mbak Febie. Semoga segera melepas kesendiriannya. Bukan jomblo, Mbak, tapi single ^^
HapusCatatan untuk masa depan :)
BalasHapusMkasih resepnya mbak
Sama-sama. Terima kasih juga sudah mampir ke sini
HapusLuarbiasa mba. Dibalik figur pria hebat ada istri yg lebih hebat hehe
BalasHapusSemogaaaa.. makasih sudah berkunjung
HapusSubhanallah Teh Ella, saya sudah beberapa hari ini keluar masuk "rumah" Teteh dan suami. semoga senantiasa istiqomah, dan saya bisa belajar banyak, baik dari segi rumah tangga yang harmonis atau dalam dunia tulis menulis. salam kenal ya teh :)
BalasHapusTerima kasih juga, Mbak Siti... Salam kenal dari saua dan bang Alif. Semoga silaturahim tetap terjaga.. ^^
Hapusalhamdulillaah...
BalasHapusterimakasih teh Ella buat tipsnya ^_^
bisa buat bekal nanti
jika sudah menjalani Rumah Tangga ☺
..f..